About Me

Dapatkan berbagai Informasi menarik Disini dari berbagai sumber terpecaya

Get The Latest News

Sign up to receive latest news

Monday, June 22, 2009

Rahasianya 100 Kali Penalti





NGON a Djam dan Keith Kayamba boleh jadi mencetak gol kemenangan atas Persijap Jepara pada semifinal leg ke-1 Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV di Jepara, kemarin (20/6). Namun, pahlawan sesungguhnya Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya) adalah Ferry Rotinsulu. Pria kelahiran Palu (Sulteng), 28 Desember 1982 tampil perfect.
    Bombardir Laskar Kalinyamat (julukan Persijap), kandas ditangan pemilik jersey 12. Sepanjang 2x45 menit, kiper terbaik CDSSI III musim 2007 lalu, melakukan 9 penyelamatan penting.
    Menit ke-16, dia menepis tendangan keras striker Persijap, Ilham Hasan. Menit ke-23, mementahkan crossing Evaldo Silva. Selanjutnya menit ke-39, heading Noor Hadi jatuh dipelukannya. Menit ke-42, shooting keras Doni Siregar juga kandas.
    Babak kedua, Ferry tampil lebih gila lagi. Kiper paling fair play 2007 versi Jawa Pos Award, menepis free kick Evaldo Silva. Bahkan, shooting defender asal Brasil menit ke-75, lagi-lagi mentah dipelukan FR-12 (julukan Ferry Rotinsulu).

    Ilham Hasan pun meradang lagi menit ke-77. Heading striker kelahiran Balikpapan, 10 Juni 1980 mentah. Menit ke-78, Anam Sharul berspekulasi dengan shooting jarak jauh.
    Tapi, tak banyak membantu. Puncak meradangnya Laskar Kalinyamat pada menit ke-90. Free kick Evaldo Silva lagi-lagi ditangkap FR-12. “Peluang gol kami banyak. Tapi, sungguh kami tidak percaya dengan kekalahan ini. Apalagi fans kami menekan sepanjang waktu,” kesal coach Persijap Junaidi.
    Tak salah jika Sriwijaya tetap mempertahankan FR-12. Banderol Rp 750 juta untuk 2010, menjadikannya sebagai pemain lokal kedua termahal di double winner edisi 2007. Termahal saat ini adalah Charis Yulianto yang dibanderol Rp 900 juta per musim.
    Nah, satu rahasia sukses FR-12 adalah latihan keras. Dia mendapat drill khusus dari pelatih kiper Indrayadi. Diantaranya latihan menahan tendangan penalti 100 kali tiap latihan. Termasuk melatih reflek dengan menahan tendangan dari segala arah.  “Saya selalu ingat dalam beberapa situasi, Ferry sudah one to one dengan striker lawan. Ternyata dia sukses melakukan sejumlah penyelamatan gemilang. Saya pikir, dia memang layak jadi man of the macth,” terang Indrayadi.
    Pada CDSSI III edisi 2007 lalu, FR-12 juga melakukan hal serupa. Dia tampil gemilang dalam drama tos-tosan. Disemifinal lawan Pelita Jaya (10/1/08), dia menahan dua shooting pemain Pelita, Ardas Aras dan Lois Vagner.
    Puncaknya di final (13/1/08) lawan Persipura, tunangan Annisa Katarima (Wakil I Puteri Sumsel 2007), menggagalkan shooting trio Persipura, Edward Ivak Dalam, David da Rocha, dan Alberto Goncalves. “Tim bisa menang bagi saya itu lebih penting. Tapi, saya saya juga senang bisa menyelamatkan beberapa tembakan pemain Persijap,” tukas Ferry Rotinsulu. (mg2)

Karir klub Ferry Rotinsulu
1999-2003    : Persipal Palu
2003-2004    : Persijatim Solo FC
2005-sekarang : Sriwijaya FC





sumber : sumeks

Artikel Terkait



0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan Pesan Anda