About Me

Dapatkan berbagai Informasi menarik Disini dari berbagai sumber terpecaya

Get The Latest News

Sign up to receive latest news

Sunday, April 12, 2009

Hidup Mati Laskar Wong Kito

ImagePukul 19.00 WIB Persib v Sriwijaya

BANDUNG - Selangkah lagi, Sriwijaya FC (SFC) akan menahbiskan diri sebagai tim ke-5 yang lolos ke 8 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV. Sebab, leg pertama, 26 Februari lalu, tim berjuluk Laskar Wong Kito mengantongi kemenangan 3-1 atas Persib Bandung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ).Tapi, satu langkah masih tertahan di leg ke-2. Persib yang akan diladeni malam nanti pukul 19.00 WIB di Stadion Jalak Harupat, Soreang (Bandung), bertekad menjegal. Mereka hanya butuh kemenangan 2-0 untuk menghapus mimpi Sriwijaya FC. “Laga ini ibarat final. Yah, boleh dikatakan hidup mati antara Sriwijaya FC dan Persib sendiri,” ungkap Coach Sriwijaya, Rahmad Darmawan, kemarin (11/4).Menang 3-1 memang menjadi modal Isnan Ali dkk. Tapi, terlalu beresiko bagi tim double winners (edisi 2007) untuk bermain defensif. Toh, Persib jelas menghalalkan segala cara untuk mencari kemenangan 2-0.
Pelatih 42 tahun ini menjamin akan bermain dengan karakter asli Sriwijaya FC. Keras, cepat, dan berani duel dengan bola-bola pendek. Menurut Rahmad, pemain Persib punya fisik kuat.
    “Mereka juga hebat dalam set piece. Jika bisa meminimalisir kelebihan Persib, saya pikir kami punya kans besar menang,” sambung pelatih asal Metro, Lampung, ini.
    Memang, saat lawan Gamba Osaka pada Liga Champion Asia (LCA), Rabu (8/4) lalu, Sriwijaya FC mengandalkan antifootball. Yaitu bertahan total hingga nyaris tidak menyerang.
    Gamba berbeda dengan Persib. Bagi Sriwijaya FC, Gamba bukan tandingan sepadan. Tapi, kalau lawan Persib, strategi menyerang tetap jadi number one. “Saya bisa kolaborasikan Budi (Sudarsono), Ngon (a Djam) dan (Keith) Kayamba sekaligus. Itu satu-satunya cara meladeni Persib,” pungkasnya.
    Namun, Sriwijaya FC sedikit timpang di lini sayap. Christian Worabay terancam absen karena cedera lutut kiri pascalawan Gamba. Beruntung Sriwijaya FC punya supersub sepadan seperti Slamet Riyadi dan Syafruddin.
    “Atau bisa saya tempatkan M Nasuha. Di beberapa laga, dia cocok menggantikan Worabay,” pungkas pelatih yang pernah belajar ilmu sepakbola di Jerman.
    Tiga musim terakhir (2005, 2006, dan 2007/2008),  laga perdana Copa, ibarat sindrom bagi Sriwijaya FC. Statistikanya, mereka “nyaris” kalah. Musim 2007, leg ke-1 babak 64 besar (14/5/07), Sriwijaya FC hanya bermain imbang 3-3 dengan PS Palembang. Beruntung di leg ke-2 menang tipis 2-1. Mereka pun lolos 32 besar setelah unggul agregat 5-4.
    Lebih miris, justru terjadi di CDSSI II edisi 2006. Sriwijaya FC yang kala itu dipoles Suimin Diharja (sekarang Persikabo Bogor), langsung disingkirkan PSMS Medan agregat 1-5.
    Di leg ke-1 (17/5/2006), Sriwijaya FC kalah away 1-3. Sedangkan leg ke-2 di kandang sendiri Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) pada 4 Juni 2007, malu dengan 0-2. Sedang CDSSI I edisi 2005, Sriwijaya FC hanya sebatas babak 32 besar. Kendati menang agregat 7-0 atas PS Palembang di babak 64 besar. Tapi, di 32 besar dipecundangi Semen Padang agregat 2-1.
    “Tak ada yang ingin mengulang memori buruk. Termasuk kami tentunya,” timpal midfielder Toni Sucipto.
           Sementara itu, Persib sudah menyiapkan cara mematikan trio penyerang Sriwijaya FC. Terutama Ngon a Djam. Coach Jaya Hartono tidak lagi menempatkan satu defender asing Nyeck Nyobe seperti leg ke-1. Sebab, strateginya salah. Postur tinggi 182 cm Nyeck, tak cukup menghentikan Ngon a Djam. Kemungkinan besar, Nyeck akan diparkir. Mereka akan memasukkan Lorenzo Cabanas untuk memperkuat lini sayap.
“Cabanas akan berkolaborasi dengan Maman (Abdurrahman) dan Nova (Arianto). Ngon mungkin bisa dimatikan. Tapi, Budi dan Kayamba tentu akan lepas. Jadi, harus saling membantu,” tegasnya kepada Bandung Ekspres (grup koran ini) .
    Dia punya alasan menghentikan Ngon. Sejauh ini, striker berusia 29 tahun ini merupakan striker tersubur di DISL, yaitu 18 gol. Melampaui torehan striker Persib Christian “El Loco” Gonzales yang mengemas 17 gol (14 gol di Persik Kediri). “Secara pribadi saya harap Gonzales bisa mencetak gol dan membawa tim ini lolos 8 besar,” pungkasnya. (mg2)




sumber : sumeks

Artikel Terkait



0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan Pesan Anda