About Me

Dapatkan berbagai Informasi menarik Disini dari berbagai sumber terpecaya

Get The Latest News

Sign up to receive latest news

Friday, March 6, 2009

Inkonsistensi

Image(2) Persijap v Sriwijaya (2)

JEPARA - Pupus sudah ambisi Sriwijaya FC (SFC) meraup tiga poin. Duel pekan ke-23 Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/09 meladeni jamuan Persijap Jepara di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), kemarin (5/3), hanya bisa menambah satu poin. Itu setelah bermain imbang 2-2 (2-0).Praktis, kans menyalip Persipura Jayapura di puncak klasemen makin sulit. Memang, nilai tim berjuluk Laskar Wong Kito beda dua poin saja. Persipura tetap 46 poin. Sementara SFC menjadi 44 poin. Secara posisi, Isnan Ali dkk juga tidak bergeming di runner up. Tapi, Mutiara Hitam--julukan Persipura--lebih sedikit jumlah main, yaitu baru 21 laga. Bahkan, pesaing lain seperti Persija Jakarta, juga bisa menyalip SFC. Mereka mengemas 42 poin dari 20 laga."Kesalahan yang terjadi, semuanya berawal dari kelengahan terhadap hal-hal kecil. Di antaranya terlambat mengantisipasi tendangan pojok," ujar Coach SFC Rahmad Darmawan.Sebenarnya, SFC sempat meninggalkan Laskar Kalinyamat--julukan Persijap 2-0.  Gol masing-masing diciptakan Keith Kayamba Gumbs menit ke-12 dan Ngon A Djam menit ke-34. Sayang, mereka tidak konsisten (inkonsistensi).Tapi, kejadian saat dikalahkan Persita Tangerang 1-2 pada Minggu (1/3) lalu terulang lagi. SFC tidak bisa mempertahankan keunggulan. Justru Persijap mampu mengejar ketertinggalan via gol Ilhan Hasan menit ke-45+1. Satu gol lagi dibukukan Aji Nurfijal menit ke-50.
Menurut Rahmad, permainan anak-anak asuhnya lebih baik dibanding lawan Persita. Setidaknya, pola permainannya yang sempat hilang, muncul lagi. Secara hasil, satu poin di kandang lawan memang bukan hal jelek. Pelatih 42 tahun tetap memberi apresiasi pada para pemainnya.
    "Kami sudah bekerja keras. Anak-anak sudah menunjukkan permainan terbaik mereka," sambung pelatih asal Metro, Lampung.
    Kemenangan away mulai jadi hal langka bagi tim double winners. Kali terakhir bisa dapat tiga poin di kandang lawan, saat menang 2-1 atas PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, 6 Oktober 2008.
    Untuk musim ini, baru dua away yang bisa menang. Selain PSIS, mereka menang 2-1 atas Persiba Balikpapan, 18 Agustus 2008.  Kondisi ini sangat menyakitkan. Sebab, dari 11 laga tersisa, hanya ada 4 berstatus home. Sisanya (7 laga) justru away.
    Paling berat justru lima laga terakhir. Statusnya semua away, semuanya berlebel raksasa. Yaitu Persija Jakarta (10/5), Persela Lamongan (14/5), PSMS Medan (23/5), Persiwa Wamena (8/6), dan Persipura Jayapura (13/6).
    SFC sendiri mulai "memilih" target. Sebab, hanya keajaiban yang membuat dua trofi juara tetap bertahan di Palembang. Toh, SFC tak sekadar bermain di DSIL dan Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV. Tapi, juga di Liga Champion Asia (LCA). "Lihat kondisi dan peluang mana yang lebih besar. Tapi, kami tetap akan berusaha maksimal," pungkas Rahmad.
    Statistika away musim ini sangat kontras dibanding 2007 lalu. Saat itu, SFC bisa menang 10 kali laga away (termasuk di tempat netral). Persija, Persipura, PSMS, Persita, Arema, adalah contoh tim besar sukses ditumbangkan.
    "Peluang masih ada. Kami masih punya hasrat untuk mempertahankan gelar," tambah Winger Christian Worabay.
    Persijap jelas paling bersyukur. Imbang lawan SFC, sama artinya dengan menang. Sebab, Coach Djunaedi maklum dengan ketimpangan komposisi anak-anak asuhnya dengan SFC.
    "Jelas bersyukur. Sriwijaya tidak bisa mengalahkan kami. Walau sebenarnya dari awal saya ingin menang," terang Djunaedi.
    Fokus SFC berhenti sejenak di DISL. Selasa (10/3), mereka akan menjamu raksasa Korsel, Seoul FC, pada leg ke-1 babak 32 besar LCA. Ini laga lebih sulit. Sebab, Rahmad akan merasakan tangan dingin Senol Gunes, Coach Seoul FC. Untuk diketahui, Senol (asal Turki) adalah pelatih yang mengantar Turki menjadi juara III pada Piala Dunia 2002 di Korsel-Jepang.
    "Kami punya empat hari efektif untuk recovery. Mudah-mudahan kondisi anak-anak fresh. Tentu kami tidak ingin menyia-nyiakan satu kesempatan pun di setiap laga LCA," tukas manajer SFC MC Baryadi.
    Ada kejadian saat babak kedua Persijap versus SFC berlangsung. Salah satu ofisial SFC Bambang Supeno tiba-tiba pingsan. Mantan sekretaris tim SFC tersebut akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Graha Jepara.
    Keterangan dari Asisten Manajer SFC, Hendri Zainuddin, bahwa Bambang Supeno mengalami tekanan darah tinggi. Hingga berita ini diturunkan, Bambang Supeno masih dirawat intensif. "Pak Bambang kelihatan paling tegang selama pertandingan," terang Hendri. (mg2/mer/aji/jpnn)

Statistik Pertandingan

Persijap                     Sriwijaya FC
9        Tendangan ke gawang        5
3        Tendangan melenceng        4
4        Tendangan sudut            3
2        Off side                2
2        Kartu kuning            2
0        Kartu merah                0
55%        Penguasaan bola            45%

Data dan Fakta

Persijap 2 (1)
Gol        : Ilham Hasan (43'), Aji Nurpijal (48')
KK        : Isdiantono (64'), Pablo Frances (84')
Pemain        : Danang Wihatmoko (pg), Evaldo (c), Phaitoon Thiabma, Aji Nurpijal, Anam Syahrul, Amarildo Souza, Donny F Siregar, Junaidi Tagor/Johan Juansyah (23'), Ilham Hasan/Isdiantono (60'), Nurul Huda/Arnaldo Villalba (45'), Pablo Frances
Pelatih        : Junaidi

Sriwijaya FC 2 (2)
Gol        : Keith Kayamba Gumbs (9'), Ngon A Djam (12')
KK        : Isnan Ali (66'), Ambrizal (84')
Pemain        : Dede Sulaiman (pg)/Afriyanto (68'), Slamet Riyadi, Charis Yulianto, Ambrizal, Isnan Ali, Tony Sucipto, Zah Rahan, Benben Berlian/M Nasuha (77'), Budi Sudarsono/Obiora (50'), Keith Kayamba (c), Ngon A Djam  
Pelatih        : Rahmad Darmawan

Wasit        : Jimmy Napitupulu
Stadion        : Gelora Bumi Kartini
Cuaca        : Berawan/Hujan (82')
Penonton    : 20 ribu


sumeks

Artikel Terkait



0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan Pesan Anda