About Me

Dapatkan berbagai Informasi menarik Disini dari berbagai sumber terpecaya

Get The Latest News

Sign up to receive latest news

Tuesday, August 25, 2009

Tips Kupas Tuntas Berpacaran Dgn Brondong/Oom

Bagi perempuan, laki-laki mungkin memang berasal dari planet entahlah. Cara mereka berpikir seringkali tidak masuk di akal para perempuan. Dan akan lebih lucu lagi kejadiannya jika mereka berbeda generasi dengan Anda. Ingat: Demi More dan Aston Kutcher? Tapi -sekali lagi- bagi wanita, laki-laki tetap laki-laki, yang bisa dengan mudah dikenali asal Anda tahu triknya. Perbedaan usia pasangan berpengaruh terhadap kelangsungan hubungan tersebut, terutama pada perbedaan usia yang cukup jauh. Usia ideal adalah bila pasangan Anda berusia sampai dengan lima tahun lebih tua. Lalu bagaimana apabila Anda (terlanjur) memiliki hubungan jauh beda usia? Berikut ini Tips kupas tuntas berpacaran dengan Brondong atau Oom:


A. Berpacaran Dengan Berondong. Anda sedang jatuh cinta pada seorang “brondong” yang luar biasa? Dia sedang energik, menarik, dan sangat berbeda dengan laki-laki yang selama ini Anda temui. Usianya jauh lebih muda membuat Anda seperti tante-tante yang sedang jalan dengan keponakannya. Tapi, siapa sih yang bisa menghalangi datangnya cinta?


1. Sisi Positif. Lelaki yang jauh lebih muda biasanya bersemanga, punya banyak informasi anak muda jaman sekarang, fresh, dan penuh kejutan. Anda akan selalu merasa muda bersamanya. Semangat lama Anda akan muncul kembali. Aktivitas yang tidak akan terpikirkan, dengan mudah (dan senang) akan Anda lakukan. Anda pun tidak perlu jaim (jaga image) di depannya. Dengan dia, semangat keibuan Anda bisa tersalurkan. Dia dengan senang hati Anda urus, sampai ke hal-hal yang remeh.



2. Sisi Negatif. Cara berpikirnyaberbeda dengan Anda. Jangan lupa, dia berasal dari generasi yang berbeda. Sehingga, caranya melihat persoalan akan berbeda dengan Anda. Dia cenderung tidak berpikir panjang ketika memutuskan sesuatu. Di dalam kepalanya selalu muncul, “Kenapa tidak?” Dia berasal dari generasi “Why not”. Coba dulu, risiko dipikirkan di belakang. ‘Anggota Tim Berondong’ ini juga masih gentar terhadap komitmen. Mereka umumnya enggan diajak menghadiri pertemuan keluarga. Di dalam pikirannya, “Duh dia mau ngajak kawin, nih, gawat.” Mereka belum siap masuk level berikutnya. Selain itu, Anda perlu tabah menghadapi komentar peer group, pun teman-teman kantor yang melirik sebelah mata padanya.


3. Tips. Ketika berhubungan dengan manusia ini, Anda jangan mengajaknya bicara soal komitmen. Jalani dan nikmati saja dulu hubungan itu. Perlu waktu yang cukup panjang untuk bisa mengajaknya ke acara keluarga.



B. Berpacaran Dengan Oom. Anda melihat figur Ayah di dalam diri “Si Oom” itu. Dia terlihat matang, mapan, dan tahu begitu banyak hal. Bergandengan tangan dengannya. membuat Anda terlihat seperti “dady’s girl”. Dan Anda akan sering ditanya oleh kenalan, “Ayah kamu terlihat lebih muda , ya?”


1. Sisi Positif. Anda sangat nyaman berserita pada “bapak itu” karena dia selalu saja punya jalan keluarnya. Dia juga punya kecenderungan menghadiahi Anda apa saja. Seringkali Anda perlu hati-hati ketika berceloteh soal barang-barang lucu, karena esok atau lusa, tahu-tahu saja barang lucu itu sudah ada di depan Anda. Padahal, belum tentu Anda betul-betul menginginkannya. Anda bisa dengan santai bersikap kekanak-kanakan di depannya, meminta perlindungan padanya dengan terang-terangan. Anda tidak perlu memintanya mengerti Anda, karena dia sudah memberikan pengertian yang luar biasa, tidak egois serta cenderung ngemong.


2. Sisi Negatif. Bapak dari ABG alias “Angkatan Babe Gue” ini cenderung serius. Mereka sudah tidak berpikir untuk lama-lama pacaran. Perkawinan adalah tujuan akhir dari hubungan ini. Anda juga perlu usaha ekstra keras meyakinkan keluarga. Biasanya keluarga akan mempertanyakan hubungan Anda. Apalagi jika usia dia tidak terpaut jauh dengan usia kedua orang tua Anda. Pun bukan tidak mungkin peer group Anda menganggap si dia pedofil alias pemakan daun muda. Karena usianya yang sudah matang, dia juga punya kecenderungan tidak melibatkan Anda dalam pengambilan keputusan penting. Dia cenderung mengajak Anda untuk mengikuti saja hasil keputusannya. Lalu, ketika Anda hendak mengambil keputusan, dia selalu saja mempertanyakannya. Dia punya begitu banyak pertimbangan, padahal Anda maunya semua serba cepat dan langsung-langsung saja.


3. Tips. Anda perlu punya banyak kesabaran ekstra untuk bisa mengikuti jalan berpikirnya. Anda juga perlu meyakinkannya bahwa Anda pun bisa diandalkan. dan Anda pun perlu memastikan padanya bahwa Anda perlu waktu untuk melangkah ke level berikutnya.


sumber

Artikel Terkait



0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan Pesan Anda