1. Meningkatkan Kadar Protein Dari Manu Sahur. Pemilihan menu makanan sahur ternyata memegang peranan penting. Menu makanan pada umumnya sebagian besar terdiri atas karbohidrat, hanya sebagian kecil berupa protein dan lemak. Dan hanya beberapa jam saja setelah makan sahur, karbohidrat tersebut sudah tercerna. Menurut salah satu penelitian, pada puasa hari pertama dan kedua, glikogen pada hati secara cepat menurun sampai 10%, akan tetapi kadar glukosa dalam darah relatif konstan. Beberapa hari setelah puasa berjalan, pengeluaran nitrogen dalam bentuk urea yang melewati air kencing ternyata akan meningkat. Hal ini berarti, sedang terjadi peningkatan degradasi protein dalam tubuh.Sementara, jumlah asam lemak bebas (free fatty acid) selama berpuasa meningkat. Sayangnya di dalam tubuh manusia (mamalia), asam lemak bebas ini tidak bisa digunakan untuk membentuk glukosa, meskipun glukosa ini sendiri dapat dibentuk dari gliserol. Oleh karena itu, selama berpuasa energi utama untuk menghasilkan glukosa (gula) darah adalah protein. Dengan demikian, apabila selama berpuasa Anda menginginkan agar tidak cepat lapar dan loyo, serta berat badan tidak berkurang, maka menu makanan sahur sebaiknya mengandung protein yang cukup tinggi -selain konsumsi kabohodrat dan lemak- seperti daging, ikan, susu, telor, keju (protein hewani) serta buncis, kacang hijau, kedelai dsb (protein nabati).
2. Memilih Minuman Yang Manis (Bergula). Karena rasa loyo badan berkaitan dengan kadar gula dalam darah, maka minuman sahur hendaknya yang berasa manis, bukan air putih. Rasa manis ini bisa diperoleh dari gula (tebu), madu atau gula jenis lainnya. Jangan menggunakan pemanis buatan, karena pemanis ini tidak berkalori.
3. Melakukan Makan Sahur Pada Kesempatan Terakhi. Maksdunya adalah melakukan sahur pada saat-saat akhir waktu sahur berakhir. Mengapa? Secara logika, jika makanan shur makin mendekati waktu imsyak, tentunya proses pencernaan akan lebih tertunda. Akibatnya rangsangan lapar dan rasa loyo badan pun akan tertunda pula.
4. Menghindari Porsi Makan Sahur Melebihi Takaran Lazim. Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa makan sahur yang berlebihan ternyata membuat Anda menjadi lesu, ngantuk dan kurang gairah di pagi hari. Sebaiknya Anda ambil saja porsi yang lazim. Demikian pula pada saat Anda berbuka puasa, tentunya dengan alasan yang sama Anda hendaknya tidak langusng mengisi perut secara membabi buta.
5. Tetap Melakukan Aktifitas Kerja Secara Normal. Di dalam tubuh terdapat hormon-hormon yang berperan untuk meningkatkan kadar gula darah yang bekerja melawan hormon insulin. Berdasarkan percobaan, hormon-hormon anti-insulin ini lebih aktif bekerja apabila Anda melakukan aktifitas. Sebaliknya hormon ini akan berkurang apabila Anda menurunkan aktifitas fisik (tidur dan bermalasa-malasan). Oleh karena itu, sebaknya selama bulan puasa Anda tetap melakukan aktifitas normal. Hindari tidur dan bermalas-malasan (khususnya setelah makan sahur), tapi bukan berarti Anda bebas melakukan aktifitas kerja yang terlalu berat.
sumber : tipsanda
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda