1. Kebijakan Perusahaan. beda perusahaan, lain pula kebijakannya. Sebelum Anda memulai, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu kebijakan perusahaan tertang karyawan yang mempunyai side job. Ada perusahaan yang bersikap terbuka, alias boleh-boleh saja karyawannya mempunyai kerja sampingan, yang melibatkan kontrak tertentu dengan perusahaan lain. Namun, tidak sedikit juga perusahaan yang melarang keras karyawannya ber-side job. Bahkan ada perusahaan yang melarang usaha kecil-kecilan seperti mengkreditkan barang di kantor, dengan alasan akan mengganggu kelancaran dan profesionalisme Anda dalam bekerja. Biasanya, perusahaan akan menerapkan sanksi tegas jika Anda ketahuan memiliki side job di perusahaan lain. Jadi, sebaiknya Anda menanyakan soal ini pada teman.
2. Terbuka Pada Atasan. Jika dari sisi kebijakan perusahaan tidak ada masalah, berarti pintu untuk side job terbuka lebar. Tapi tak berarti Anda bisa seenaknya. Sebaiknya, kemukakan keinginan Anda untuk side job, beserta alasannya pada atasan, apakah ingin menambah penghasilan atau mengembangkan kemampuan Anda di bidang lain. Yakinkan dirinya bahwa jadwal side job Anda tidak mengganggu jam kantor, karena dilakukan di luar jam kantor. Begitu pun, jika Anda terlanjur mempunyai side job, tak ada salahnya Anda berterus terang. Jangan ditutup-tutupi, karena akan lebih tidak enak kalau dia mengetahui dari mulut orang lain. Sebenarnya, jika Anda mampu memperluhatkan kinerja yang baik, atasan pasti tak mempermasalahkan side job Anda tersebut.
3. Cegah Konflik Kepentingan. Sebenarnya yang dipersoalkan dalam side job adalah adanya konflik kepentingan antara pekerjaan dengan side job Anda. Apalagi kalau side job dan pekerjaan utama Anda berada di bidang yang sama. Idealnya, Anda mempunyai side job yang tidak ada kaitanya dengan perusahaan temapt Anda bekerja. Misalnya, bila Anda menggeluti bidang marketing sebaiknya menjadi guru les bahasa inggris atau web desainer sebagai side job.
4. Adil Membagi Waktu. Bekerja di dua tempat atau pekerjaan berbeda membutuhkan perencanaan matang agar keduanya bisa berjalan tanpa terjadi gesekan. Hal ini sebenarnya bisa diidentifikasi sejak awal, misalnya jam kantor. Apakah side job Anda bisa dilakukan di luar waktu kerja Anda atau tidak, serta apa saja konsekuensinya. Jika jawabannya bisa, tidak ada salahnya tawaran side job tersebut Anda ambil. Adillah membagi waktu. Anda bisa menyelesaikan tudas-tugas di jam kantor, baru setelah itu mengerjakan side job. Perlu Anda fahami, side job yang fair adalah yang tidak menggangu pekerjaan kantor, dilakukan di luar jam kantor dan tidak menggunakan fasilitas kantor.
5. Penuhi Target. Mempunyai kerja sampingan, berarti konsentrasi Anda terpecah. Meski namanya kerja sampingan, tetap saja Anda harus memberi perhatian dan kecintaan agar hasilnya maksimal. Meski hanya side job, Anda harus memenuhi target yang telah ditentukan. Kalau kantor menetapkan target ketat, banyak menguras energi dan pikiran, semestinya Anda tidak mengambil side job yang menuntut hal yang sama. Jangan sampai, karena semalaman berkutat dengan urusan pekerjaan sampingan, keesokan paginya Anda ngantuk berat di kantor. Akibatny, pekerjaan Anda di kantor jadi ketetaran. Kalau keadaan ini terus berulang, jangan salahkan bos jika dia melayangkan surat teguran kepada Anda.
6. Tahu Prioritas. Karena posisinya sebagai kerja sampingan, perlakukan pekerjaan tersebut sebagai prioritas kedua, setelah pekerjaan utama. Jangan malah sebaliknya. Kalau terjadi benturan, Anda harus mendahulukan pekerjaan utama. Bagaiman jika suatu saat Anda mendapat proyek yang besar dan mengharuskan Anda untuk sementara waktu memberi perhatian lebih pada side job Anda? Mudah saja, Anda bisa saja mengambil cuti selama beberapa hari atau minggu untuk menyelesaikannya.
7. Ukur Kemampuan. Sebelum Anda memutuskan untuk memiliki side job, Anda harus tahu terlebih dahulu tujuan Anda. Jika tujuan Anda untuk mendapatkan uang lebih banyak, Anda harus memastikan bahwa dengan side job Anda memang bisa mendapatkannya. Begitu juga kalau tujuannya ingin mengembangkan diri, haruslah Anda pastikan juga bahwa Anda memang bisa berkembang. Bersikap realistis saja dan ukur kemampuan Anda. Jangan hanya karena mengejar setoran, semuanya Anda sabet. Anda tentunya tidak ingin reputasi dan kredibiltas Anda terganggu hanya karena Anda tidak bisa memegang komitmen pada beberapa pihak. Jadi, pikirkan baik-baik, untung-ruginya sebelum Anda menerima tawaran side job. Kalau margin untungnya ternyata besar, ya sayang juga kalau ditampik.
8. Atura Batas Aktifitas. Anda boleh memberitahukan nomor ponsel. Tapi minta kepada mereka agar tidak mengontak pada jam kerja. Atau kalau terpaksa boleh mengirimkan sms yang akan Anda jawab pada saat makan siang atau setelah office hour. Bila Anda selalu memberikan respon seperti janji Anda, mereka juga akan menghormati kepentingan Anda.
9. Konsekuensi Lain. Kalau Anda menjalankan ini dengan baik, maka side job Anda tidak akan menggangu secara profesional. Pada kenyataannya memang sisi personal yang lebih banyak menanggung beban. Dengan memiliki side job, waktu untuk kehidupan pribadi memang jauh berkurang. Anda tidak lagi mempunayi waktu bersantai dan kehilangan hari libur.
sumber
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda