About Me

Dapatkan berbagai Informasi menarik Disini dari berbagai sumber terpecaya

Get The Latest News

Sign up to receive latest news

Saturday, September 5, 2009

| 0 comments |

53 Korban Masih Tertimbun


Lokasi Longsoran Terancam Jadi Kuburan Massal

CIANJUR - Hari ketiga pencarian korban longsor akibat gempa berkekuatan 7,3 skala Richter di Kampung Rawahideung, Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kebupaten Cianjur, kemarin (4/9), belum ada korban lagi yang ditemukan.Tim gabungan TNI, Polri, Satkorlak, Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) tak menemukan satu pun korban yang masih tertimbun. Beratnya medan longsoran yang terdiri dari material bebatuan besar, ditambah minimnya alat berat untuk mengevakuasi, membuat pencarian korban tidak bisa berjalan mulus.Hanya ada tiga alat berat berupa dua ekskavator mini dan satu berukuran besar. Sebagian warga setempat dan anggota tim gabungan pencarian korban, merasa pesimis seluruh korban yang masih tertimbun bisa segera ditemukan. Mereka mengatakan lokasi itu bisa jadi kuburan massal. “Kami akan tetap di sini minimal hingga satu minggu. Tapi bila metode pencarian dilakukan selalu seperti ini, saya pesimis kami bisa menemukan korban,” ujar Tim Dokpol Polda Jabar yang enggan disebutkan namanya, kemarin, di lokasi longsoran.Diperkirakan sebanyak 53 jasad lagi yang masih tertimbun longsoran batu dari tebingan bukit Babakankidul atau bukit Pamoyanan setinggi 800 meter itu. Namun, warga sekitar menyebutkan jumlah tersebut bisa bertambah. Pasalnya, ketika longsor terjadi ada beberapa pengguna Jalan Desa Cikangkareng-Pamoyanan yang ikut terjebak pada saat kejadian.


“Saya sempat lihat ada mobil boks berikut sopir dan rekannya terjebak. Belum lagi ada warga Pamoyanan yang ikut terseret tanah ketika mencari rumput,” ujar Siraj (26) warga Desa Pamoyanan.
Pencarian korban pada hari ketiga dimulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Puluhan personel tim pencari bekerja dengan mengendus bau mayat, dan menjadikan lalat sebagai pendeteksi. Konsentrasi anggota tim terpecah saat ratusan warga dari berbagai penjuru berduyun-duyun mendatangi lokasi longsoran hanya untuk melihat-lihat. Tapi segelintir dari mereka ada yang ikut membantu petugas, karena kerabatnya menjadi korban.
Upaya pencarian pada dua hari sebelumnya tidak melibatkan anjing pelacak (K-9) dan baru diterjun kemarin. Anjing pelacak dari Polda Jabar itu terlambat diterjunkan karena hari sudah mulai gelap. Pencarian korban yang masih tertimbun akan dilanjutkan pagi ini.

Bantuan Mulai Berdatangan
Pascagempa di Kampung Rawahideung, Desa Cikangkareng, ratusan warga yang selamat namun rumahnya tertimbun longsoran bukit Babakankidul, masih berada di tenda-tenda pengungsian desa tersebut. Kesulitan kebutuhan yang sebelumnya mereka hadapi, kemarin mulai teratasi.
Truk bantuan logistik dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Bakrie Group dan banyak perusahaan besar lainnya yang menyalurkan bantuan berupa pakaian dan makanan, telah merapat ke posko satlak bencana. Bantuan-bantuan itu selanjutnya dibagi rata di 11 titik tenda pengungsian. Sampai saat ini ada sebanyak 3.444 pengungsi yang tercatat di satlak bencana. Kebanyakan dari mereka masih menyimpan trauma untuk pulang ke rumah.
Pantauan JPNN di tenda pengungsian di Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, petugas satlak bencana dan pengungsi mengeluhkan dapur darurat yang tidak representatif. Selain itu, keberadaan air bersih sangat dibutuhkan pengsungsi. Ada sebanyak 650 pengungsi yang tidur di tempat tersebut. “Kami juga membutuhkan pembalut dan perlengkapan bayi,” ujar Wati Ruhyati, salah satu pengungsi.(gar)


sumber

Artikel Terkait



0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan Pesan Anda