Alasan keluarga adalah penyebab Ambrizal ingin pulang kampung. Jelasnya, pemilik jersey 19, tidak mau berpisah dengan istrinya Marliana Kesuma Ningsih, dan anaknya yang berusia 7 bulan yang menetap di Pekan Baru.
Kebetulan, istrinya Ambrizal baru lulus tes strata 2 di Universitas Riau (Unri). "Kasihan kalau mereka ditinggal ke Palembang. Apalagi anakku masih kecil," ungkap Ambrizal kepada Sumatera Ekspres, kemarin (1/8).
Ambrizal sendiri sudah deal dengan PSPS. Banderolnya pun sama dengan yang ditawarkan Sriwijaya, yaitu Rp 700 juta. Lagi pula, Askar Betuah (julukan PSPS), memang punya misi menarik kembali putra daerahnya.
Sebelumnya, Ambrizal jebolan asli tim suratin Teluk Kuantan. Dia juga pernah membela tim divisi II, PS Riau Post pada 2001. Musim 2003, terpilih masuk tim porwil Riau. Serta 4 musim berturut (2002 hingga 2005), membela PSPS Pekan Baru. "Karir memang penting. Tapi, keluarga adalah segala-galanya bagi saya. Itu yang paling utama bagi saya pribadi," lanjutnya.
Keluar dari Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya), adalah pilihan terberat. Bagaimana tidak, sejak bergabung dengan skuadra Rahmad Darmawan, namanya langsung melejit.
Pada 12 November 2008 lalu, dia dipanggil coach timnas Benny Dolo, jelang Piala AFF Cup 2008. Tapi, batal karena Ambrizal lebih fokus menemani istrinya, yang saat itu akan melahirkan. "Dua musim bersama Sriwijaya, saya sudah dapat 3 tropi juara. Bagi saya itu prestasi besar. Suatu saat, saya ingin kembali ke Palembang," pungkasnya.
Sriwijaya sudah mengumumkan resmi status Ambrizal. Manajer Sriwijaya, Hendri Zainuddin, mengungkapkan kepergian Ambrizal bukan karena tidak deal harga. "Itu hak Ambrizal untuk mengutamakan keluarga. Kami tidak bisa berbuat apa-apa," tandas Hendri. (mg43)
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda