About Me

Dapatkan berbagai Informasi menarik Disini dari berbagai sumber terpecaya

Get The Latest News

Sign up to receive latest news

Thursday, August 20, 2009

Ada Jadwal, Klub Bimbang


Solusi yang didapat dari pe­r­temuan klub, PSSI, Badan Tim Nasio­nal (BTN), dan PT Li­ga Indonesia masih tetap merugikan tim. Persib Bandung yang me­miliki beberapa pemain timnas kha­watir ti­dak dapat mengoptimalkan amunisi yang di­miliki dalam meng­hadapi Indonesia Super Lea­gue (ISL) 2009-2010.

Bukan persoalan fisik atau cdera pemain yang digarisbawahi pelatih Persib Bandung Jaya Hartono. Kerja sama tim menjelang kompetisi yang memiliki kasta paling tinggi di tanah air itulah yang patut diwaspadai. "Bagaimana saya bisa mengoptimalkan tim kalau mereka tidak pernah bertemu utuh di lapangan?" katanya.

Dia menyadari bahwa kepentingan timnas tidak bisa di­ganggu gugat. Dia memilih mengoptimalkan persiapan sebelum Nova Arianto, Ha­riono, dan Eka Ramdani mengikuti pelatnas di bawah asu­han Benny Dolo. Langkah tersebut memang tidak mudah. Ar­tinya, dia harus meng­geber latihan anak asuhnya bersamaan dengan bulan Ramadan. Dia belum mene­rima jadwal pertandingan ISL.


Sampai kemarin (19/8), Jaya belum bertemu muka dengan Bendol (sapaan karib Benny Dolo) untuk membicarakan sinkronisasi latihan pelatnas dan klub. Maklum, dua kubu itu memiliki kepentingan yang berbeda.

Puncak penampilan pemain timnas terjadi saat menghadapi Kuwait pada November, se­dangkan klub mulai pekan kedua Oktober. "Apa mau dikata, itu merupakan solusi terbaik dalam kondisi terburuk," ungkap kelahiran Medan tersebut.

Menurut Sekjen PSSI Nugraha Be­soes, ke-25 pemain timnas memang boleh mengikuti ISL musim depan. Tapi, mereka tetap harus mematuhi jadwal pelatnas yang digeber di sela-sela ISL.

Pada 25 September-8 Oktober, para pemain timnas proyeksi Pra-Piala Asia 2011 harus mengikuti pe­latnas di Jakarta. Mereka akan di­kembalikan ke klub pada 8 Oktober-15 Oktober. Pelatnas berlanjut pada 26 Oktober- 18 November saat pertandingan kontra Kuwait di Jakarta usai.

"Permasalahan selama ini terjadi karena ada friksi kepentingan antara klub dan tim nasional. Ka­re­na itu, pemain diputuskan kembali ke klub pada jeda pelatnas," papar Nugraha.

Menurut dia, sudah saatnya kompetisi nasional dilihat sebagai ajang latihan para pemain sebelum mengikuti kompetisi internasional. Dia mengungkapkan, berdasar jadwal pelatnas tersebut, klub yang memiliki pemain timnas akan berlaga empat kali sampai November.

"Pengembalian pemain timnas ke klub saat pelatnas paling tidak mampu membiasakan pemain dengan ritme kompetisi," tuturnya. Apalagi, pekerjaan timnas kali ini tidak mudah. Maklum, mereka wajib me­ne­ruskan rekor untuk lolos ke babak utama seperti empat perhelatan seru­pa di Arab Saudi, Lebanon, Tiongkok, dan Indonesia pada 2007. "Kita punya rekor selalu lolos ke putaran final. Jangan sampai sejarah buruk tercatat saat ini," imbuhnya.

Nugraha menuturkan, selain berlatih di bawah asuhan Bendol, timnas akan melakoni uji coba kontra timnas Iran pada 7 November. Itu terjadi seiring makin getolnya kedua belah pihak dalam melakukan komunikasi. "Sekarang tinggal menunggu konfirmasi tertulis," ujarnya.

Uji coba tersebut merupakan yang pertama sejak upaya bertan­ding dengan beberapa negara dibatalkan karena kasus flu H1N1 dan rawannya kondisi keamanan di Indonesia pasca ledakan bom di Mega Kuningan, Jakarta. Negara yang batal melakukan pertandi­ngan uji coba dengan tim nasional adalah Malaysia, Tiongkok, dan Arab Saudi.

[vem/diq/jawapos]

Artikel Terkait



0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan Pesan Anda