About Me

Dapatkan berbagai Informasi menarik Disini dari berbagai sumber terpecaya

Get The Latest News

Sign up to receive latest news

Thursday, June 25, 2009

Final Ideal

Image(3) Sriwijaya FC v Persijap (1)

PALEMBANG - Keberhasilan Sriwijaya FC (SFC) “menghajar” Persijap Jepara 3-1 (2-0) pada semifinal leg ke-2 di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) kemarin (24/6), membuat final Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV musim 2008/09 sangat ideal.Sebab, tim berjuluk Laskar Wong Kito akan bersua lagi dengan musuh bebuyutannya, Persipura Jayapura. Final sendiri akan berlangsung Minggu (28/6), pukul 19.00 WIB di Jakabaring.
Musim lalu, Sriwijaya dan Persipura juga bersua di partai pamungkas. Tepatnya, 13 Januari 2008 di Gelora Bung Karno (GBK). Saat itu, Sriwijaya tampil sebagai juara, usai menekuk Mutiara Hitam (julukan Persipura) 4-1 via adu penalti.“Persipura dalam performa sangat bagus musim ini. Semua tim pasti memperhatikan mereka. Tapi, kami tentu tidak akan melepas satu kesempatan tersisa. Gelar juara mesti kami pertahankan,” ungkap Coach Rahmad Darmawan.

   


Lolosnya Sriwijaya ke final, tak lepas dari performa Obiora Richard yang makin hot. Mifdielder kelahiran Nigeria, 4 April 1986 kembali menjadi man of the macth usai menyumbang dua gol ke gawang Persijap. Masing-masing menit ke-27 berkat assist Zah Rahan. Serta menit ke-72 usai menyambar crossing Charis Yulianto dari kanan.
    Tapi sebelum gol Obiora, Sriwijaya memang leading lebih dulu via gol Budi Sudarsono menit ke-6. Itu pun assist-nya juga dari Obiora dari sektor kanan. Sementara Laskar Kalinyamat (julukan Persijap), hanya memperkecil kedudukan via gol Fablo Frances menit ke-87.
Pada leg ke-1 di Jepara, Sabtu (20/6) lalu, Obiora juga menjadi aktor utama kemenangan Sriwijaya usai mencetak dua gol. Praktis, secara keseluruhan Sriwijaya unggul agregat 5-1. Sebab, di leg ke-1 tersebut menang 2-0.
Ini gol ke-6 yang ditorehkan Obiora. Jika di final mencetak dua gol lagi, maka berpeluang menjadi top skor. Saat ini, top skor masih dipegang Samsul Arif (Persibo Bojonegoro), yang mencetak 8 gol. “Obiora memang brilian. Saya pikir, satu tempat memang tidak tergantikan baginya di final nanti,” puji Rahmad.
Sementara, Coach Persijap Junaidi, maklum dengan kekalahan tersebut. Menurut pelatih asal Balikpapan, timnya memang tidak fight seratus persen. “Saya pikir, kami ada baiknya fokus ke perebutan juara III. Deltras  (Sidoarjo) yang menjadi lawan kami, tidak bisa dianggap remeh,” tukas Junaidi.
Kembali jelang final, Coach Rahmad Darmawan mulai menyiapkan strategi. Termasuk jika final harus diakhiri dengan drama tos-tosan seperti musim 2007/08 lalu. Drill khusus diberikan pada dua kiper Sriwijaya, Ferry Rotinsulu dan Dede Sulaiman.
“Tapi, saya tetap berharap kami bisa juara tanpa harus penalti. Kami akan kerja keras untuk memenangkan laga terakhir nanti,” masih kata pelatih asal Metro, Lampung.
Maklum, Sriwijaya akan mencetak sejarah baru lagi jika tampil sebagai juara. Pertama, akan menyamai rekor Arema Malang yang dua musim berturut menjadi kampiun Copa (CDSSI I musim 2005 dan CDSSI II musim 2006).
Kedua, Sriwijaya adalah tim pertama yang bisa meraih tiga trofi juara dalam dua musim. Sebelumnya, Sriwijaya adalah tim double winner (juara Liga dan Copa di edisi 2007).
Sejak liga era Perserikatan bergulir 1979/80-1993/94, dilanjutkan Ligina edisi 1994/95-2007, plus era DISL I edisi 2008/09, tak ada tim yang meraih treble winner dalam dua musim.
“Saya harap sejarah selalu ada setiap musim. Dan Sriwijaya adalah pembuat sejarah tersebut di Jakabaring,” timpal Dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Dodi Reza Alex.
Bahkan, akan menjadi sejarah juga bagi Coach Rahmad Darmawan. Sebab, pelatih kelahiran 28 November 1966, akan mencetak quadruple (empat kali meraih trofi juara).
Selain double winner bersama Sriwijaya, Rahmad juga meraih trofi liga bersama Persipura musim 2005 lalu. “Insyaallah, Sriwijaya akan menang di final nanti,” pungkasnya.
    Dari perempat final hingga tembus final, Sriwijaya telah mengantongi uang Rp760 juta. Termasuk match fee dari penyelenggaran. Jika menjadi juara, bonus pun terus mengalir.
Salah satunya Rp100 juta dari Chairman PT SOM yang juga ketua Komite Olahraga Provinsi (KOP) dan taipan The Jayakarta Daira Hotel, Mudai Madang. “Itu belum ditambah bonus-bonus lainnya,” pungkas Dodi.
Sementara,  Persipura  sudah merapat ke Palembang sejak kemarin (24/6). Bahkan, Coach Jacksen Fereira Tiago terus memantau permainan Sriwijaya. Pelatih kelahiran Rio de Janeiro, Brasil, 28 Mei 1968 sempat nonton langsung ke Jakabaring.
“Saya pikir, sangat sulit mengalahkan Sriwijaya di final nanti. Apalagi mereka bermain di Jakabaring dan dapat dukungan suporter,” aku Jacksen. (mg2/mg43)



sumber : sumeks

Artikel Terkait

Olahraga


0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan Pesan Anda