MARET benar-benar jadi momok bagi Sriwijaya FC. Mereka menjalani jadwal yang luar biasa padat. Di Indonesia Super League (ISL), ada lima laga. Di Liga Champion Asia (LCA) ada dua, yaitu lawan Seoul FC (10/3) dan Shandong Luneng Taishan (17/3).
Kondisi ini makin parah setelah tim berjuluk Laskar Wong Kito tidak dengan power komplet. Kondisi kiper utama Ferry "FR12" Rotinsulu, makin tidak kondusif. Sebab, cedera kaki kirinya belum menunjukkan tanda-tanda bakal sembuh. "Masih terasa ngilu. Tapi, saya berharap bisa tampil lawan Seoul FC nanti," terang Ferry, kemarin (3/3).
Cedera bukan kali pertama dialami pria kelahiran Palu, Sulteng, 28 Desember 1982. Awal Indonesia Super League (ISL) 2008/2009, juga dialaminya. Saat imbang 2-2 dengan Persipura, 12 Juli 2008, dirinya tampil. Tulang rusuk kanannya sakit, usai menyelamatkan bola dari jugador-jugador Mutiara Hitam-julukan Persipura.
Empat laga setelahnya FR-12 tidak tampil. Masing-masing saat menang 3-1 atas Persiwa Wamena (18/7), menang 2-1 atas Persela Lamongan (5/8), kalah 1-2 dari Persija Jakarta (10/8), serta 2-1 atas PKT Bontang (15/8).
Dampaknya luar biasa. Akibat cedera tersebut, FR-12 dicoret dari skuadra timnas Merah Putih pada Piala Kemerdekaan, 21 hingga 29 Agustus 2009 di Jakarta. Saat Suzuki AFF cup Desember 2008 pun, sebenarnya FR-12 "nyaris" keluar. Tapi, cedera engkel kanannya berangsur pulih.
"Saya banyak menjalani fisioterapi sesuai petunjuk dokter. Tapi, saya yakin bisa bermain di LCA. Itu debut pertama saya," sambung pria bertinggi 182 cm.
Menurut coach Rahmad Darmawan, FR-12 memang harus istirahat minimal satu pekan. Itu sesuai dengan yang diungkapkan tim medis SFC, Dr Noldi. "Yang penting istirahat dan fisioterapi saja," tegasnya.
Ada satu lagi riwayat cedera FR-12. Penyebabnya bukan karena salah pakai sepatu. Tapi, setelah latihan skipping (lompat tali). Engkel kaki kirinya pun bengkak. Itu terjadi satu hari jelang SFC lawan PSMS Medan, Jumat (31/10/2008). (mg2)
sumber : sumeks
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda