Meski akhir Mei lalu dalam Liga Super Indonesia Deltras kalah 0-1 dari Persija, pada pertandingan Copa Dji Sam Soe Selasa sore tadi tidak terlihat pesimisme para pemain Deltras.
Duet striker Danilo Fernando dan Gustavo Chena mampu mengangkat ritme permainan tim. Determinasi serangan kesebelasan berjuluk The Lobster itu justru sering menggoyahkan lini tengah dan pertahanan Persija, bahkan mematahkan serangan-serangan ujung tombak Persija seperti Aliyudin dan Bambang Pamungkas.Kedudukan 0-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Usai turun minum, pelatih Persija Danurwindo berusaha mengubah pola permainan anak-anak asuhnya. Ia memasukkan sekaligus dua pemain terbaiknya, yaitu striker Aliyudin menggantikan Fabio Lopes, dan Agus Indra Kurniawan menggantikan I Wayan Mudana.
Sesaat, strategi ini memang cukup menjadikan para pemain Deltras kerepotan. Namun dengan sikap disiplin tinggi, rasa percaya diri, dan tidak tergesa-gesa, mereka mampu meredam ritme cepat yang mulai dibangun Persija.
Di menit ke-68, heading gelandang Deltras, Yunior, bahkan berhasil menjebol jaring Persija yang dikawal Hendro Kartiko. Peluang tercipta akibat blunder pemain belakang Persija, Leo Saputra.
Usai kebobolan, strategi permainan Persija praktis porak poranda. Mereka semakin sering kehilangan bola dan bermain cukup keras. Namun hingga pertandingan usai, kedudukan tetap bertahan 1-0 bagi kemenangan Deltras.
"Pertandingan kali ini cukup menarik. Persija bermain bagus, hanya saja kami leih beruntung," tutur pelatih Deltras M. Zein Mamak Alhadad.
Menurut Mamak, kemenangan itu berkat motivasi pemain Deltras yang cukup tinggi untuk merebut hasil terbaik di Copa Dji Sam Soe, setelah gagal di Liga Super.
Sementara itu, Danurwindo mengakui kegagalan timnya kali itu murni karena kebodohan pemain-pemain belakangnya. "Kami selalu kehilangan determinasi di bola pertama. Ditambah kecerobohan pemain belakang saya. Maka hasilnya ya kami kebobolan," ujar Danurwindo.
sumber : kompas
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda