Kedua kesebelasan tampak tidak menunjukkan performa terbaiknya dalam laga tersebut. Deltras pincang tanpa duet Gustavo Chena dan Danilo Fernando.
Kondisi serupa juga terjadi di kubu Persija, karena tim asuhan Danurwindo ini banyak memainkan pemain-pemain lapis kedua seperti Agus Indra, Aris Indarto, Melky Pekei, dan sebagainya.
Hampir seluruh pertandingan tidak banyak peluang tercipta bagi kedua kubu. Beberapa peluang Persija gagal dieksekusi oleh gelandang, Greg Nwokolo. Babak pertama dilalui kedua kesebelasan dengan skor imbang 0-0 Permainan tanpa greget juga masih terjadi usai turun minum. Hanya saja dua menit sebelum pertandingan usai, melalui tendangan hukuman Ismed Sofyan di luar kotak penalti, Persija akhirnya mencetak satu gol. Tendangan cepat Ismed gagal diantisipasi kiper Deltras, Mukti Ali raja. Keunggulan 1-0 bagi tuan rumah bertahan hingga pertandingan usai. Dengan hasil ini, maka Deltras harus bekerja ekstra keras di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Sebab, jika kalah lagi maka mereka akan mengikuti jejak PSIS Semarang yang sudah lebih dulu terdegradasi ke Divisi Utama Liga Indonesia. "Kami merotasi pemain bukan karena meremehkan. Hanya saja meski kami bermain di kandang, namun kami tetap bermain di luar Jakarta. Ini cukup melelahkan, sehingga kami harus banyak merotasi pemain agar kondisi pemain lain bisa segera pulih," tutur Pelatih Persija, Danurwindo. Greg, menurut Danurwindo merupakan salah satu pemain yang terlihat cukup lelah dalam pertandingan itu. Lebih dari tiga peluang di depan mata Greg, akhirnya berlalu tanpa hasil. "Greg adalah salah satu pemain kami yang bermain sejak awal dan belum pernah dirotasi. Kegagalan mengeksekusi beberapa peluang tadi saya kira karena akumulasi kelelahan," ujar Danurwindo. Sementara itu menanggapi kekalahan timnya, pelatih Deltras, M Zein Mamak Alhadad menuturkan bahwa kekalahan itu sebenarnya tidak seharusnya terjadi. "Permainan kali ini sebenarnya bagus. Pemain-pemain Deltras lebih disiplin. Mereka bisa mengunci Greg dan sejumlah pemain Persija dengan baik. Kami memiliki empat peluang yang memang belum berhasil karena anak-anak kurang tenang saat di depan gawang. Hanya saja kami kecewa dengan keputusan wasit memberikan free kick terakhir yang berbuah gol. Sebab kami rasa itu bukan pelanggaran. Itu bola fifty-fifty di mana pemain sama-sma melompat dan bukan pelanggaran," ujar Mamak.
sumber : kompas
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda