Bagi Deltras, kemenangan ini merupakan yang pertama sejak September silam. Setelah itu, tim yang sempat mengganti pelatih Abdul Rahman Ibrahim itu tak pernah menang dalam sebelas laga.
Dalam duel Minggu malam, kedua tim mengawali permainan dengan tempo lambat dan membosankan. Keduanya sama-sama enggan mengeluarkan keringat dan malas melakukan penetrasi. Meskipun Deltras menguasai lapangan di babak pertama, buruknya performa Boy Jati Asmara di depan mementahkan umpan-umpan yang mengalir ke depan.
Lini tengah yang tidak terorganisasi dengan baik memberi celah pada bek Pelita M. Ridwan untuk dengan lihai menggiring bola sendirian dan menaklukkan kiper Syaifudin menit ke-19.
Koordinasi antarlini yang berantakan membuat suporter Deltras meradang dan berbalik mendukung Pelita. Masuknya Choirul Anam menggantikan Boy pun gagal menajamkan lini depan.
Tumpulnya lini depan disiasati pelatih Deltras, Muhammad Mamak Alhadad, memasang tiga striker di babak kedua dengan menarik Chena ke depan. Chena terbukti menyumbang gol pertama pada menit ke-68 setelah memanfaatkan umpan dari Choirul Anam. "Saya sedikit merubah dari pola 3-5-2 menjadi 3-4-3 di babak kedua. Ternyata berhasil," ujar Mamak.
Berhasil menyamakan kedudukan melecut semangat "The Lobster" untuk kembali membangun serangan. Gol kembali tercipta lewat Dede Hugo yang menyambut umpan pojok dari Chena.
Pada menit ke-76, laga sempat terhenti satu menit ketika bek Pelita Johan Ibo beristegang dengan Gustavo Chena. Johan Ibo kembali membuat gara-gara dengan mengganjal Danilo sehingga dihadiahi kartu merah.
"Kekalahan Pelita, menurut asisten pelatih Kadir Yanaya, dikarenakan pemain kurang berkonsentrasi. Hampir sepanjang pertandingan, "The Young Guns" tidak menunjukkan kelasnya kecuali temperamen tinggi Johan Ibo yang justru membuatnya diusir keluar lapangan. Banyak faktor nonteknis yang membuat kami kalah," kata Kadir singkat.
Sumber : kompas
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda