PALEMBANG - Pamor Sriwijaya FC (SFC) belum habis. Dua kekalahan beruntun dari Seoul FC 2-4, Selasa (10/3) dan 0-5 dari Shandong Luneng, Selasa (17/3) di Liga Champions Asia (LCA), tidak mempengaruhi stabilitas tim asuhan Rahmad Darmawan pada Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009.Tim berjuluk Laskar Wong Kito tetap konsisten di posisi dua besar klasemen sementara. Mereka pun tetap berada di jalur juara. Meski Persipura Jayapura menjadi ancaman terbesar pengganjal trofi musim ini.Nah, stabilitas tersebut mesti dijaga. Syaratnya, tim double winners harus konsisten pula di 11 laga terakhir. Termasuk harus menang lawan Deltras Sidoarjo di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) malam nanti pukul 19.00 WIB, live ANTV.“DISL menjadi fokus utama kami, selain Copa Dji Sam Soe Indonesia. Kalau untuk LCA tentu sangat berat,” ungkap coach Rahmad Darmawan, kemarin (24/3).Pelatih berusia 42 tahun yakin, trofi kampiun masih yakin bisa digenggam. Ada peluang untuk menyalip Mutiara Hitam, Persipura. Yaitu saat sentralisasi laga di Jatim, mulai 6 April hingga awal Mei mendatang.
Sebab, sentralisasi berarti netral. Tidak home tidak juga away. Ada 4 laga home Persipura yang terkena dampak sentralisasi. Yaitu lawan Pelita Jaya (1/4), PSM Makassar (24/4), Persijap Jepara (25/4), dan Deltras Sidoarjo (1/5).
Pesaing lainnya, Persija, justru lebih parah. Mereka kehilangan 7 laga home sekaligus. Yaitu lawan PSM, PSMS, Deltras, Sriwijaya, Persipura, Persitara, dan Persib.
Kondisi Macan Kemayoran-julukan Persija juga makin kritis dengan cederanya Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, M Ilham, Aliyuddin, Pierre Njangka, dan Fabiano Lopes. “Perkembangan kompetisi sangat merugikan,” tukas coach Persija Danurwindo.
Sebaliknya bagi Sriwijaya SF, jelas sebuah kesempatan emas. Artinya, persaingan bakal makin ketat. “Itu sebuah keuntungan. Tapi, kesempatan tersebut tidak akan berguna jika tidak bisa kami maksimalkan,” sambung pelatih 42 tahun.
Praktis, tak ada yang dipikirkan Sriwijaya SF selain menang. “Harus ada komitmen. Kondisi ini tak akan terulang. Apa pun ceritanya, kami harus mengalahkan Deltras sebagai langkah awal,” timpal defender Sriwijaya Ambrizal.
Fisik dan mental tim double winners fresh lagi. Sebab, tambahan tiga hari recovery (dampak kampanye di Palembang), sudah cukup mengembalikan performa. Meski satu pemain, yaitu Isnan Ali, tidak tampil karena akumulasi kartu.
Namun, selebihnya full power. Meski hanya Dede Sulaiman, sebagai satu-satunya kiper tersisa pascacederanya Ferry Rotinsulu dan Afriyanto. Lima punggawa asing bisa turun sekaligus. Ngon a Djam, Keith Kayamba, Zah Rahan, Tsimi Jacques, dan Obiora Richard.
Namun, Sriwijaya FC menjamin tidak “setengah hati” lawan The Lobsters -- julukan Deltras. Menurut Rahmad, tim berdiri sejak 1989 punya dua asing berbahaya. Yaitu Gustavo Chena dan Danilo Fernando. “Keduanya sangat mobile dan kreatif. Berbahaya jika kami memberi keleluasaan pada mereka,” pungkasnya.
Deltras masih klub “pelat merah” yang tidak bisa lepas total dari APBD. Namun, situasi jadi kacau balau ketika dana tak kunjung cair pascapelarangan dana APBD. Tim asuhan M Zein al Hadad pun masih tersungkur di zona degradasi (posisi ke-16 dari 18 kontestan).
Nah, justru kondisi ini bisa berbahaya bagi Sriwijaya. Sebab, Deltras tidak punya niat lagi bersaingan di papan atas. Kans hampir tertutup. Satu-satunya target realistis adalah lolos dari jerat degradasi.
Motivasi tim yang ingin lolos degradasi, berlipat-lipat dibanding sekadar persaingan tim papan atas. Faktanya ada dan sudah dirasakan Sriwijaya sendiri. Tepatnya saat dikalahkan Persita Tangerang 1-2 pada 1 Maret lalu. Padahal, Persita saat itu berada di urutan ke-17.
“Kami menghadapi lawan yang lapar kemenangan. Saya pikir, harus ada tenaga ekstra untuk mengimbangi mereka,” tukas M Zein.
Mamak-sapaan karibnya, punya strategi khusus. Dia mengaku sangat mengenal karakter Rahmad Darmawan. Terlebih, pelatih asal Surabaya tidak asing dengan Jakabaring. Sebab, dia pernah menangani timnas U-20 pada AFF Cup 2005 di Palembang. “Kami harus tampil menekan. Bukan ditekan. Itu bisa jadi salah satu kunci sederhana. Tapi, saya juga punya banyak cara,” pungkas Mamak tanpa merinci lebih dalam. (mg2)
sumber : sumeks
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda