"Pemain memang tampil dengan motivasi khusus. Melawan Sriwijaya merupakan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan kualitas sebagai pemain sepak bola," kata pelatih Persita, Zaenal Abidin.
Sebelum kemenangan ini, Persita mencatat hasil seri lawan Deltras dan Persitara serta dikalahkan Pelita Jaya. Hasil itu membuat Persita terpuruk di dasar klasemen.
Dengan situasinya, Persita jelas tidak diunggulkan. Namun, mereka memilih untuk tampil menyerang sejak pertandingan dimulai. Memasang striker Agus Salim dan Adolfo de Saouza, Persita mampu membuat beberapa peluang. Namun, Sriwijaya FC yang tidak bermain dengan formasi inti mampu membalas dengan serangan-serangan berbahaya.
Saling balas menyerang, tim tamu lebih dulu mengubah kedudukan di menit ke-25. Gol "Laskar Wong Kito" tercipta melalui tendangan Ngon A Djam tepat di depan gawang setelah mendapat umpan Wijay dari dekat sudut kanan lapang. Di menit ke-39, Persita sempat mengancam Sriwijaya ketika Agus Salim berdiri bebas di dekat tiang kiri gawang Persita. Namun, tendangan Agus masih bisa ditahan kiper Dede Sulaiman.
Usai turun minum, Persita memperkuat barisan depan dengan menarik gelandang Yusuf Sutan Mundo dan digantikan striker Christian Bekatal. Strategi memainkan tiga striker ini berbuah manis bagi Persita. Serangan gencar Persita menghasilkan hadiah tendangan penalti ketika Agus Salim dijatuhkan lawan di kotak penalti di menit ke-52. Saouza yang didaulat mengeksekusi tendangan mampu mengecoh kiper Sriwijaya. Tiga menit kemudian, Saouza kembali menembus gawang Sriwijaya setelah mendapat umpan dari Kery Yudiono.
Untuk mempertahankan kemenangan, Persita memilih bertahan penuh. Di menit ke-76, Saouza digantikan pemain bek Antonio Placide. Menyusul di menit ke-85, Agus Salim digantikan gelandang Cucu Hidayat. Praktis, di lini depan hanya tersisa Christian Bekatal.
Dengan formasi ini, Persita mampu menjaga gawang dari tusukan-tusukan Sriwijaya. Usaha Budi Sudarsono untuk mengoptimalkan sundulan kepalanya selalu berakhir dengan kegagalan. Frustasi dengan permainan, gelandang Sriwijaya Wijay mulai emosional sehingga pada menit ke-80 digantikan Oktavianus. Di lima menit terakhir, Sriwijaya mendapat dua kesempatan berupa tendangan bebas. Namun, tendangan Keith Kayamba selalu jauh di atas mistar gawang.
Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan mengakui jika tuan rumah tampil lebih bagus. "Di babak pertama, kami tampil cukup bagus sehingga mampu unggul lebih dulu. Namun, di babak kedua Persita bermain lebih cepat sedangkan kami banyak membuat kesalahan," kata mantan pelatih Persija Jakarta itu.
Tidak bermain dengan formasi inti, kata Rahmad, bukan masalah asal strategi berjalan efektif. "Kemampuan pemain kami merata, jadi menyimpan lima pemain bukan berarti kami meremehkan Persita. Itu semata-mata karena alasan kelelahan setelah beberapa hari lalu melawan Persib di Copa," kata Rahmad.
Dengan hasil ini, Sriwijaya tertahan di peringkat dua klasemen dengan 43 poin. Sementara itu, Persita yang masih di zona degradasi meningkatkan poinnya menjadi 18 melebihi Pupuk Kaltim dan PSMS.
sumber : kompas
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda