COPA Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) III musim 2007/2008, milik kiper Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu. Pria kelahiran Palu, 28 Desember 1982 meraih bintang emas kiper terbaik.
Dua laga terakhir Laskar Wong Kito-julukan SFC, tak luput dari aksi gemilangnya. Dirinya mempu memblok tendangan para pemain Pelita Jaya (semifinal) dan Persipura (final). Keduanya via adu penalt.
Lawan Pelita Jaya (10/1/08), SFC menang 6-5. Sedangkan lawan Persipura (13/1/08) menang 4-1. Tiga eksekutor Mutiara Hitam-julukan Persipura, tak mampu mengoyak gawangnya. Yaitu Edward Ivak Dalam, David da Rocha, dan Alberto Goncalves.
Musim 2009 ini, kesempatan kedua bagi pengidola Gianluigi Bufon. Dirinya bertekad menuai hasil serupa. Jalanya sudah terbentang. Sebab, tim double winner langsung tembus babak 16 besar. "Tapi cukup berat. Sebab, lawan kami tim kuat Persib. Namun, kami pernah mengalahkan tim ini. Jadi, itu juga merupakan modal," ungkapnya, kemarin (11/2).
Kebetulan, CDSSI IV musim 2009 ini ada kategori Best save atau penyelamatan terbaik. Tak hanya di final, penilaian dilakukan sejak babak 16 besar. Pemain non kiper pun bisa meraih predikat best save. Asalkan, ada momen tepat dalam penyelamatan gawangnya. "Semoga saya bisa melakukannya lagi," pungkas pria berinisial FR12.
Best Save adalah kategori khusus selain Best Goal (Gol Terbaik). Award ini diberikan para wartawan di seluruh Indonesia. Sedangkan kategori penghargaan yang sama seperti musim lalu adalah Best Striker (Bintang Pemain Depan), Best Mid-fielder (Bintang Pemain Tengah), Best Defender (Bintang Pemain Belakang), Best Goalkeeper (Bintang Penjaga Gawang), Best Rising Star (Bintang Debutan), dan Best Coach (Bintang Pelatih Tim). Kategori Best Duet (Bintang Duet Terbaik), tahun ini ditiadakan. (mg2)
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda