SAAT ini PSMS Medan bukanlah kelas raksasa. Tim berjuluk Ayam Kinantan sangat minim bintang. Tidak seperti 2007 lalu, yang hampir semula lini dihuni pemain berkelas. Dari capaian hingga match day ke-16, tim berdiri sejak 21 April 1950 hanyalah tim penghuni zona degradasi (posisi ke-16).
Namun, Ayam Kinantan tetap bertaji. Ada satu pemain yang punya reputasi mentereng. Punya pengalaman nasional sekaligus internasional. Dialah Elie Aiboy. Salah satu punggawa timnas Merah Putih paling senior.
Elie Aiboy adalah pemain PSMS paling diwaspadai Sriwijaya FC. Tak hanya lincah dan licin, gelandang sayap kelahiran 20 April 1979 punya assist maut. Akurasi umpan-umpannya sangat tajam. “Elie pemain berhaya. Kami akan memberikan perhatian khusus padanya nanti,” ungkap coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan, kemarin (29/10).
Menurut pelatih 41 tahun, pemain asal Papua in memang punya pengalaman luas. Itu memberikan kematangan, sekaligus kelebihan pada diri seorang Ellie Aiboy. Praktis, pelatih asal Metro Lampung, mengungkapkan salah satu kunci mematikan Ayam Kinantan, adalah dengan menghentikan Elie Aiboy.
“Sebenarnya, tidak ada tim lemah. Semuanya kuat. Perbedaan klasemen, sama sekali tidak ada pengaruh. Buktinya, PSMS bisa mengejutkan Persik Kediri dengan gol pertama,” tandas Rahmad.
Nah, seperti apa Elie Aiboy? Ternyata memang benar, bahwa pemilik postur 170cm/65 kg sarat pengalaman. Pernah memperkuat 8 tim. Masing-masing PSB Bogor (1997-1998), Persipura Jayapura (1998/1999), Semen Padang (1999-2002), Oersija Jakarta (2002-2004), Selangor FC (2005-2006), Arema Malang (2007), Selangor FC (hingga Agustus 2008), dan sekarang PSMS Medan.
Tampil bersama tim Garuda, sebanyak 33 caps. Sebagai seorang gelandang sayap, Elie Aiboy ikut mencetak 7 gol. Ingat, pada piala Asia 2007 lalu, Elie menyumbang satu-satunya gol ketika tim Merah Putih berhadapan dengan raksasa Asia, Arab Saudi di penyisian grup D. Sayang, Indonesia kalah 1-2. “Kami akan berusaha mencuri poin di sini. Meski sebenarnya sangat sulit, menghadapi tim juara,” ungkap Elie Aiboy.
Sebenarnya, para legiun asing PSMS juga berbahaya. Diantaranya duet striker Leonardo Martin Dineli alias Zada (Brasil). Serta Henry Makinwa, eks striker timnas Nigeria yang telah membukukan catatan 8 caps dan 4 gol. (mg2)
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan Anda